Minggu, 26 April 2015

Biografi Tokoh | Rasputin, Lenin Dan Tsar dalam Sejarah Rusia

KritisTeoritis | Rasputin Tokoh ini adalah salah satu tokoh Kontroversial  yang pernah ada di Rusia. Dia bernama  Grigori Yefimovich Rasputin. Orang kepercayaan  istana yang memiliki ilmu perdukunan, ramal-meramal, dan dapat membaca pikiran manusia.
Google.com
Siberia tanggal 23 Januari 1871, Grigori Efimovich Rasputin dilahirkan. Sebagai anak seorang petani yang cerdas, berdaya ingat tinggi, dapat mengobati hewan secara magis dan membaca isi pikiran manusia. Di usia 12 tahun dia mulai tertarik pada agama dan spiritual, namun pada saat beranjak dewasa dorongan seksualnya juga meluap. Setelah menikah dengan Prascovie Dubrovin pada usia 19 tahun, dia tetap “bermain” dengan banyak wanita.

Tetapi Rasputin tetap saja dihormati karena sering melakukan pengembaraan spiritual kedaerah lain dan pintar menafsirkan kitab suci. Pengikutnya semakin banyak sampai pendeta didesanya cemburu.

Seorang pertapa Makari menganjurkan padanya mengembara ke Pegunungan Althos, Pusat Gereja Ortodoks. Dua setengah tahun kemudian Rasputin pulang kekampung halamannya sebagai orang suci. Ketika penduduk desa Pokrovskoe tahu bahwa Rasputin telah kembali dari pengembaraannya, mereka berbondong-bondong datang kerumahnya untuk mendengarkan kisah pengalamannya. Mereka dibuat terpesona dengan perubahan yang terjadi padanya. Rasputin tidak lagi memakan daging dan minum vodka. Ketika dia berbicara tentang agama, kesungguhan dan kedalamannya membuat semua terpikat.

Rasputin Sebagai Santa, Setan dan Dukun dari Rusia
Rasputin selalu merasionalisasi perilakunya dengan falsafah Khlyst, bahwa tuhan telah menciptakan manusia dan nafsu seks. Dalam menghadapi murid wanitanya dia menerapkan kebijaksanaan berbeda. Untuk dibebaskan dari dosa kita harus berbuat dosa terlebih dahulu.

Rasputin pun mendirikan tempat pemujaan dibawah tanah tepat dibawah lumbung penyimpanan gandum bersama dengan teman-temannya. Sebagaimana pendeta desa yang dulu, Bapa Peter penggantinya menentang Rasputin. Karena banyak anggota gerejanya menjadi pengikut Rasputin terutama wanita. Hal itu sangat mencurigakan.

Pendeta Peter melaporkan hal itu pada atasannya di Tobolsk. Namun sekali lagi Polisi maupun para abdi gereja yang melakukan penyelidikan tidak berhasil menemukan bukti adanya penyimpangan, malah diantara mereka ada yang tertarik dengan sikap Rasputin dalam kemampuannya menyembuhkan orang sakit.

Nama Rasputin dengan cepat tersebar melampaui lingkungan petani dan biarawan Siberia. Penduduk Kiev kemudian Kazan yang kebanyakan bangsawan dan tokoh-tokoh gerejanya mulai mengenal Rasputin. Kazan, yang terletak di tepi sungai Volga adalah kota yang didirikan oleh bangsa Tartar pada abad ke 15. Dikota ini berkumpul berbagai bangsa mulai dari Cina, Negro, Tartar, Turki, Arab dan bangsa Rusia dari segala daerah.

Salah satu yang menjadi perhatian Rasputin di Kazan adalah Biara Bogoroditski yang dibangun pada tahun 1579. Didalam biara itu terdapat patung Perawan Hitam Kazan yang sangat indah. Patung itu mengingatkannya pada pertemuannya dengan Perawan Suci Maria di ladang.

Tokoh-tokoh gereja yang ditemui Rasputin di Kazan antara lain Pendeta Chrisanthos dan Uskup Andrey. Pendeta Chrisanthos dengan cepat bersimpati, akan tetapi Uskup Andrey meragukan Rasputin sebagai orang suci. Ditahun 1900 saat Rasputin berusia 29 tahun, dia berdiri diambang kejayaan dan kekuasaan, juga ancaman kebencian dan bahaya.

Rasputin pun mulai menarik perhatian kalangan Istana, Romanov dan Grand Duchess Militsa mengundangnya untuk datang menghadap. Militsa sangat terkesan dengan kepintaran Rasputin dan mengundangnya kembali untuk datang ke St. Petersburg.

Militsa adalah seorang wanita yang berpengaruh dan licik. Suaminya Peter adalah saudara sepupu Tsar. Militsa adalah putri raja Nikita penguasa Monte-Negro (kini Yugoslavia). Dia mempunyai pengaruh yang besar di istana Rusia karena keakrabannya dengan Tsarita (Permaisuri). Mereka akrab karena sama-sama menyukai spiritualisme, komunikasi dengan arwah, ramalan dan keagamaan.

Menjelang musim semi tahun 1903 Rasputin berpamitan pada istri dan anaknya untuk pergi berangkat ke St. Petersburg. Saat itu anak bungsunya baru berusia 3 tahun. Dia berangkat kearah barat melalui kota Kazan lalu ke Nijni-Novgorod (Gorky). Pada saat musim panas Rasputin tiba di kota pertemuan dua sungai besar ini ( Sungai Volga dan Oka). Disini dia mendengar tentang Seraphim, seorang biarawan yang telah meninggal 80 tahun lalu tapi masih berpengaruh di Sarov.

Disarov, dia bergabung dengan orang-orang yang sedang melakukan upacara untuk memohon keturunan bagi Tsar. Rasputin bangkit dan berteriak bahwa Tsar dan Tsarita akan mempunyai seorang putra dalam tempo kurang dari setahun. Ramalannya itu terbukti sebelas setengah bulan kemudian, pada tanggal 12 Agustus 1904 Tsarita melahirkan putra yang bernama Tsarevitch Alexis.

Dua tahun kemudian dia kembali lagi St. Petersburg. Pada tanggal 1 November 1905 Rasputin berkenalan dengan keluarga Tsar, termasuk keempat putrinya dan Pangeran Alexis yang berusia 14 bulan. Alexis sang putra mahkota mengidap penyakit Hemofilia, penyakit keturunan dengan gejala perdarahan yang sulit dihentikan.

Penyakit ini diwarisi dari ibunya yang merupakan keturunan Ratu Victoria dari Inggris. Sejak Ratu Victoria berkuasa dua generasi, keluarga kerajaan Inggris, Rusia dan Spanyol terserang penyakit ini. Diantara mereka ada yang mati saat bayi, adapula ketika beranjak remaja.

Rasputin segera dipanggil untuk menyembuhkan Alexis yang dalam keadaan koma, ketika dalam pengobatan kedua kelopak mata Alexis terbuka, lalu tersenyum kearah Rasputin. Kemungkinan besar ini adalah peristiwa alami. Anak-anak memang sangat responsif terhadap perubahan atau perawatan tertentu. Namun bagi Sang Permaisuri yang putus asa, kejadian ini sungguh mukjijat dan sejak itulah Rasputin memasuki kehidupan Istana Rusia.

Rasputin dengan cepat menjadi figur kontroversial, utamanya karena kepercayaan permaisuri dan raja dalam memberikan posisi serta kakuatan yang cukup besar. Tentu banyak yang tidak menyukai hal ini sehingga memunculkan banyak tuduhan miring, mulai dari pelaku seks bebas sampai rencana kudeta.

Beberapa pihak yang jelas-jelas menentang Rasputin adalah bangsawan elit St. Petersburg dan juga kelompok Holy Snod, yang gencar menyebarkan isu bahwa Rasputin banyak melakukan praktik yang melenceng dari ke Kristen-an. Namun semua itu belum mampu menghilangkan kepercayaan keluarga Tsar, malah Tsar sendiri memecat menteri-menteri yang diduga berniat menjatuhkan Rasputin. Kekesalan pihak yang membenci Rasputin lalu menjelma menjadi rangkaian percobaan pembunuhan pada sang starets Rusia.

Ilustrasi Lenin – Dok. Google
Lenin Dan Revolusi Merah
Lenin yang nama aslinya Vladimir Olianov dilahirkan tahun 1870 di kota Smirsk, terletak di pinggir sungai Volga. Ayahnya seorang konsultan eksekutif dalam bidang pendidikan, di samping direktur sebuah lembaga pendidikan pemerintah, sehingga memungkinkan anaknya menyelesaikan sekolah menengah dan perguruan tinggi.

Dengan latar belakang pendidikan yang cukup pada masa itu, Lenin dengan mudah bergaul dengan kalangan terpelajar Rusia. Pada masa mudanya, Lenin pernah mengalami stres berat akibat saudara kandungnya, Alexander Olianov dihukum mati, setelah mengadakan usaha pembunuhan terhadap Tsar. Dengan dendam yang membara, Lenin segera bergabung pada gerakan revolusioner bersama kawan-kawan Yahudi seperguruan tingginya.

Sejak masa mudanya Vladimir banyak bergaul dan banyak berkecimpung dalam gerakan revolusioner atheis. Hubungannya dengan para aktivis Yahudi telah banyak menambah pengalamannya, yang akhirnya ia mempersunting seorang gadis jelita Yahudi.

Vladimir mempelajari secara mendalam dan analitis tentang peristiwa yang terjadi, hingga meletusnya revolusi besar di Perancis. Ia tahu benar, bahwa para pemilik modal Yahudi internasional adalah pihak perancang dan pendukung dana Revolusi Perancis.

Ini membuat Vladimir berfikir untuk menghubung-hubungkan peristiwa sejarah dengan kenyataan terselubung, yaitu berlanjutnya persekongkolan internasional dalam gerakan revolusioner sepanjang sejarah, dalam lingkup rancangan kekuatan terselubung di bawah petunjuk dan instruksi para pemilik modal Yahudi internasional.

Pada saat itulah Vladimir berniat mengumpulkan data sebanyak mungkin dari para tokoh revolusioner internasional, untuk kemudian mengambil pelajaran dari langkah-langkah mereka. Catatan mengenai peristiwa sejarah menunjukkan, bahwa perkumpulan Sesepuh Yahudi menemukan diri Lenin, sebagai orang yang dicari-cari dan sangat dibutuhkan oleh mereka.

Sejak itu ia terpilih sebagai agen utama dalam revolusi Komunis di Rusia. Pada masa itu, Swiss merupakan tempat perlindungan bagi para aktivis revolusi dan gerakan perlawanan di Eropa Timur. Swiss adalah pusat yang penting bagi para pemilik modal Yahudi internasional.

Vladimir melarikan diri ke Swiss pada tahun 1895 dalam usia 25 tahun, setelah saudaranya dihukum mati oleh Tsar. Di sanalah ia bertemu dengan tokoh-tokoh Komunis dalam pengasingan. Dalam sekejap Vladimir segera dikenal oleh mereka, karena kecerdasan dan wawasannya yang luas. Di samping itu Lenin bergabung dengan para tokoh Komunis di Swiss atas nasihat dan bimbingan para Sesepuh Yahudi. Di sana ia bertemu dengan Bilichanov, seorang penganut Kristen satu-satunya di antara mereka kecuali Lenin, dan dari tokoh Yahudi seperti Leoduch Kslarud, Yulius Rayoum dan wanita Yahudi Feroza Solich.

Mereka lalu mendirikan perkumpulan proletar berhaluan Marxisme dengan nama Kelompok Pembebasan Kaum Pekerja. Yulius Rayoum ketika itu masih berusia sangat muda seperti Lenin. Akan tetapi, ia sudah dikenal sebagai anggota teroris yang sadis dan berdarah dingin, ketika masih hidup dalam ghetto.

Kelak ia menjadi pemimpin Manshevik, dengan mengambil sebuah nama julukan untuk dirinya, yaitu Martov seperti juga Vladimir Olianov menjuluki dirinya dengan sebutan revolusioner, Lenin.

Lenin kembali dari Swiss setelah membekali diri dengan berbagai pengalaman baru mengenai gerakan revolusioner yang diberikan oleh para tokoh Yahudi. Ia bekerja sama dengan Martov dan para tokoh revolusioner lainnya dalam mempersiapkan sebuah revolusi, yang akan dimulai dari St. Petersburg.

Mereka mengatur pemogokan umum, demonstrasi dan kerusuhan dengan menyebarkan propaganda faham Komunisme Atheis, disamping melakukan penyusupan orang penting tertentu untuk diperalat.

Namun akhirnya Lenin dan kawan-kawannya ditangkap dan diadili. Lenin dipenjarakan sampai tahun 1897, kemudian dibuang ke Siberia bersama Martov dan kawan-kawan. Ia diperbolehkan membawa serta istri dan anaknya yang masih kecil.

Lenin hidup dalam pembuangan sampai tahun 1900, yaitu ketika Tsar memberikan amnesti umum bagi para tahanan politik. Kemudian Lenin dan Martov bersama kawan-kawannya pergi meninggalkan Rusia menuju Swiss. Di Swiss mereka bertemu lagi dengan banyak kawan dan guru lama serta para agen Sesepuh Yahudi. Mereka sepakat menerbitkan sebuah harian, yang akan menyuarakan gerakan Komunisme internasional.

Tanggungjawab penerbitan ini diserahkan kepada tiga tokoh senior yaitu, Bilichanov, Kslarud dan Yutorisov. Sedang istri Lenin sendiri bertindak sebagai sekretaris redaksinya. Tidak lama kemudian Trotsky bergabung ke dalam dewan redaksi. Koran itu diberi nama bahasa Jerman ESKIRE, yang berarti “menyala”.

Harian ini pada mulanya diterbitkan dari Munchen Jerman, lalu dipindahkan ke Jenewa Swiss tahun 1903. Untuk distribusinya, koran ini diselundupkan ke Rusia oleh agen-agen The Grand Eastern Lodge dan perkumpulan yang berada di bawah naungannya, sesuai dengan cara yang selalu ditempuh oleh para Sesepuh Yahudi. Eskire pernah memuat ajakan untuk mengadakan pertemuan umum bagi gerakan Komunis yang menurut rencana akan diadakan di kota Brussels ibukota Belgia. Akan tetapi, pemerintah Belgia menolak untuk mengizinkan pertemuan itu diadakan di negaranya.

Kemudian pertemuan itu diadakan di kota London, seperti telah kita singgung terdahulu. Orang tahu, bahwa Inggris itu adalah negara kapitalis. Banyak pihak bertanya-tanya, mengapa pertemuan seperti itu boleh diselenggarakan di Inggris. Ini merupakan bukti kuat tentang adanya hubungan terselubung yang bisa mendesak pemerintah Inggris untuk menyetujui permohonan bagi diadakannya pertemuan itu. Siapakah gerangan pihak terselubung yang telah mampu mendesak pemerintah Inggris sebagai negara adidaya pada saat itu? Siapa lagi kalau bukan kelompok pemilik modal internasional.

Pertemuan itu diadakan di London tahun 1903, yang menyebabkan timbulnya perpecahan, seperti juga telah kita ulas terdahulu, yaitu kelompok Manshevik di bawah pimpinan Martov, dan kelompok Bolsevick di bawah pimpinan Lenin. Setelah mengalami kegagalan di atas, partai Komunis menjadwalkan sebuah pertemuan lagi untuk membahas masalah revolusi dan hasil yang telah mereka capai.

Pertemuan kedua ini diadakan di London tahun 1907, dihadiri oleh 91 utusan dari kelompok Bolshevik dan 89 utusan dari kelompok Manshevik. Di samping itu hadir pula utusan dari gerakan Komunis Polandia di bawah pimpinan seorang wanita Yahudi bernama Roza Luxemburg, dan utusan partai Komunis Jerman di bawah pimpinan seorang Yahudi bernama Rafael Ivahamovich. Maka jumlah peserta pertemuan mencapai 312 orang.

Lenin kali ini diserang habis-habisan oleh para tokoh Manshevik dengan tuduhan telah menyalahgunakan dana dalam jumlah besar, tanpa menjelaskan dari mana diperoleh. Dalam pertemuan itu muncul seorang tokoh muda selain Lenin, bernama Stalin. Di antara keputusan yang diambil dalam pertemuan itu adalah keharusan untuk bekerja keras dan maju terus, di bawah satu komando yang ditopang dengan propaganda mass media secara luas dan terorganisir.

Pada tahun 1908 kelompok Bolshevik menerbitkan harian lain dengan nama PROLETARIA. Harian ini juga dimaksudkan untuk menyebarluaskan faham Komunis, dan sekaligus sebagai penyambung lidah mereka. Lenin sendiri duduk sebagai pimpinan redaksinya, dibantu oleh Zenoviev dan Dovirovinsky.

Sedang pihak kelompok Manshevik menerbitkan harian mereka sendiri dengan nama GOLOS SOSIAL DEMOKRATIS, yang pimpinan redaksinya dipegang oleh Bilichanov, Kslarud, Martov dan Martonov.

Satu hal yang perlu diingat di sini adalah bahwa seluruh pimpinan redaksi kedua harian Komunis itu dipegang oleh para tokoh Yahudi Komunis senior, selain Lenin dan Bilichanov. Adapun Trotsky, yaitu seorang Yahudi Komunis kenamaan telah memisahkan diri dengan jalan fikirannya sendiri pula. Ia menerbitkan sebuah harian yang diberi nama PRAVDA. Pada tahun 1909 dua tokoh Yahudi di antara pimpinan redaksi surat kabar Proletaria bergabung dengan Lenin, yaitu Zenoviev dan Dovirovinsky, untuk kemudian membentuk kelompok tiga serangkai yang kelak memerintah Rusia, sampai saat Lenin meninggal dunia tahun 1924.

Foto Tsar – Dok. Google
Peran Rasputin Dalam Revolusi Merah
Situasi di Rusia dari luar tampak tenang, setelah revolusi Manshevik bisa ditumpas. Tsar menyadari kesalahan yang selama ini membuatnya dimusuhi oleh banyak pihak. Ia lalu mengadakan reformasi dalam pemerintahannya, dan membenahi istana serta memerangi demoralisasi yang telah merusak kalangan tertentu.

Undang-undang pemilihan umum diterapkan, dan Duma sebagai majelis legislatif difungsikan. Kemudian Stolibin seorang tokoh pembaharu dipilih untuk menjadi Perdana Menteri Rusia. Stolibin mulai melangkah dengan perbaikan mendasar pada semua sektor. Ia memperbaiki ekonomi dan mengeluarkan undang-undang baru yang dikenal dengan sebutan undang-undang Stolibin, untuk melindungi hak-hak sipil kaum petani, dan mengatur undang-undang tentang land-reform berdasarkan bantuan dana yang diberikan kepada para petani untuk membeli tanah milik negara yang mereka garap.

Namun sayangnya, reformasi ini justru membuat para aktivis revolusioner lebih tidak senang kepada pemerintah, baik dari golongan Bolshevik maupun dari golongan Manshevik, yang telah mendapat instruksi penting dari kekuatan terselubung. Mereka tidak senang melihat stabilitas pulih kembali di Rusia.

Untuk itu, mereka sepakat mengadakan rencana untuk menghabisi hidup Stolibin, yang bagi rakyat Rusia merupakan Perdana Menteri terbesar dalam sejarah negeri itu. Beberapa kali usaha pembunuhan terhadap dirinya selalu gagal. Akhirnya Stolibin ditembak mati oleh seorang Yahudi bernama Morday Yogovov di sebuah auditorium kota Kiev tahun 1911.

Sepeninggal Stolibin, pemerintah Rusia berusaha meneruskan langkah perbaikan Stolibin. pihak kekuatan terselubung juga tidak berhenti mengadakan persekongkolan untuk menimbulkan kerusuhan dan ketidakstabilan. Maka muncullah perang propaganda besar-besaran, seperti yang pernah dialami oleh Perancis sebelum revolusi.

Propaganda gosip tentang skandal sosial, moral dan seksual diarahkan kepada orang-orang penting istana dan istri tokoh masyarakat, para pejabat pemerintah dan lain-lain. Fenomena suap-menyuap muncul dengan tiba-tiba. Demoralisasi segera menyebar di seluruh lapisan masyarakat.

Kehidupan mewah ala jet-set mewarnai keluarga Tsar. Pesta pora gila-gilaan, yang digemari oleh kalangan istana dan para pejabat menjadi lahan subur untuk dijadikan bahan gosip. Demikianlah fenomena yang dideskripsikan oleh kekuatan terselubung lewat mass-media dan alat propaganda lainnya.

Meskipun gosip itu tidak seluruhnya merupakan isapan jempol, namun di situ terdapat seorang tokoh penting yang dijadikan sumber jaringan propaganda demoralisasi. Tidak lain tokoh ini adalah setan berjubah pastor, Rasputin sendiri, yaitu tokoh yang sengaja dipasang untuk mempersiapkan pecahnya revolusi Rusia, persis seperti peran yang dimainkan oleh Coderlos De Lalco dalam revolusi Perancis.

Rasputin yang memiliki kharisma besar dan teguh pendirian itu telah bisa menguasai istana dengan jalan mendekati permaisuri Tsar melalui putranya yang sering sakit-sakitan, karena ia bisa meyakinkan sang permaisuri, bahwa ia bisa menyembuhkan putranya.

Lama-kelamaan Rasputin bukan saja menguasai Tsar Nicholey II, melainkan sebagian besar kaum muda Rusia juga sudah banyak termakan gosip dan faham atheis permissive yang disebarluaskan oleh kelompok revolusioner.

Rasputin sendiri adalah orang yang bejat moralnya, dan punya filsafat hidup permissive, sebagaimana terlihat dari ucapannya, ‘Hidup adalah untuk mencapai kenikmatan lahir-batin sepuas-puasnya. Setelah itu lalu membersihkan batin kembali dan menyelamatkannya’.

Rasputin mendapat banyak pengikut berkat kedudukannya sebagai pendeta, dan persahabatannya dengan Tsar. Jalan pemikirannya benar-benar menimbulkan arus demoralisasi besar-besaran, terutama setelah ia dengan isyarat dari kekuatan terselubung di balik layar berhasil menciptakan suasana permisif dalam istana, yang belum pernah terjadi di Rusia selama itu, persis seperti suasana Royal Palais di Perancis menjelang pecahnya revolusi.

Suhu situasi di Rusia akhirnya mencapai titik siap bagi meletusnya revolusi yang ditunggu-tunggu. Kemudian disusul terjadinya peristiwa di Eropa sebagai permulaan meletusnya Perang Dunia I.

Dalam Perang Dunia I, Rusia berperang melawan Jerman. Berkat propaganda Bolshevik dan Manshevik, patriotisme bangsa Rusia menurun di kalangan rakyat dan angkatan bersenjata. Demikian pula kaki-tangan Konspirasi masih menempati posisi penting pada pos-pos perhubungan, logistik dan transportasi sejak Rusia perang melawan Jepang.

Kekalahan Rusia dari Jepang dijadikan bahan propaganda kelompok revolusioner untuk menyebarkan sikap ragu dan cemas di dalam negeri. Kekacauan makin memuncak, dan keruntuhan makin dekat, ibarat lumpur yang bertambah becek. Rasputin ternyata kelak diketahui sebagai seorang agen rahasia Jerman.

Tak diragukan lagi, bahwa di belakang Rasputin ada kekuatan Konspirasi internasional yang telah mengatur semua itu. Apalagi markas operasi Rasputin berada di dekat istana Tsar, sehingga lebih mudah ia mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dari kalangan istana.

Sedang Lenin dan Martov beserta para tokoh Komunis lainnya pada saat itu masih berada di Swiss untuk menikmati kehidupan mewah di negara netral, dan jauh dari kebisingan perang yang sedang berkecamuk di negerinya, sambil menunggu instruksi khusus.

Trotsky saat itu masih berada di New York untuk merekrut kelompok teroris Yahudi profesional, yang kemudian dikirim ke Rusia. Setelah saat yang tepat tiba, mereka akan mengadakan perang jalanan di kota-kota besar Rusia. Akhirnya kerusuhan pun tidak bisa dihindarkan sejak awal tahun 1917, yaitu sejak kelompok bawah tanah Yahudi menghentikan supply kebutuhan pokok ke ibukota St. Petersburg.

Bahaya kelaparan mulai dirasakan penduduk. Sementara itu, para tokoh revolusi yang mayoritas terdiri dari orang Yahudi terus menghasut massa agar melakukan kerusakan dan perampokan di mana-mana. Mereka membagi-bagikan uang kepada para perusuh disertai dengan pengarahan yang disampaikan oleh kekuatan terselubung itu.

Maka lautan demonstran memenuhi jalan-jalan besar. Pihak pemerintah telah mengambil pelajaran dari pemberontakan Januari 1905, sehingga untuk menembakkan sebutir peluru pun mereka harus berfikir panjang dalam situasi seperti itu. Hal itu bukan berarti, bahwa demonstrasi terus berjalan tertib.

Para tokoh di balik layar telah mengatur taktik untuk memancing kekerasan. Mulailah terdengar suara tembakan senjata api yang diarahkan kepada para demonstran dari tempat tersembunyi yang telah diatur. Tembakan itu seolah datang dari pasukan pemerintah.

Kekacauan berkembang menjadi kekerasan dan kebrutalan. Apalagi setelah para demonstran dengan berapi-api berhasil membongkar penjara, dan melepaskan narapidana yang segera menyebar ke mana-mana dengan membakar gedung-gedung dan mengadakan perampokan di jalan-jalan.

Saat itu Tsar sedang keluar untuk mengunjungi pasukan Rusia di medan tempur. Majelis Duma menyampaikan kepada Tsar tentang perkembangan situasi terakhir yang sangat berbahaya, agar Tsar segera mengambil langkah-langkah drastis yang perlu untuk mengatasinya. Akan tetapi, berita yang disampaikan melalui telegram itu berhasil disita oleh kaki-tangan Konspirasi yang bercokol di The Grand Eastern Lodge, sehingga berita itu tidak sampai kepada Tsar.

Peran Free Masonry bukan hanya sampai di situ. Banyak peran penting lainnya yang sangat berbahaya. Di satu sisi, Free Masonry mengawasi dan mengatur gerakan dan jaringan terselubung. Di sisi lain, Free Masonry memberikan dana besar-besaran kepada kaki-tangan yang menyelusup ke dalam instansi pemerintah, angkatan bersenjata, kalangan buruh dan berbagai perkumpulan.

Ditambah lagi, Konspirasi Yahudi melakukan sejumlah operasi rahasia untuk menggoyahkan pasukan Rusia di medan tempur. Contoh operasi terselubung seperti itu adalah sebuah instruksi palsu yang diberikan oleh seorang komandan kaki-tangan Konspirasi kepada pasukannya untuk mengadakan serbuan terhadap musuh. Pada saat yang sama, pasukan pelindung yang digaris belakang mendapat instruksi untuk segera mundur.

Akibatnya, pasukan Rusia ketika itu mendapat pukulan hebat dengan korban jiwa dan sejumlah lainnya menjadi tawanan musuh. Lebih parah lagi, di sana terjadi pembangkangan dan desersi dalam barisan angkatan bersenjata, karena tidak puas terhadap komandan yang mengecewakan bawahannya itu. The Grand Eastern Lodge juga memakai taktik suap-menyuap kepada para perwira tinggi dan menengah, untuk merebut simpati pasukan pengawal kerajaan di St. Petersburg.

Di samping itu, taktik propaganda atheisme dan teori Marxisme juga dipakai, sehingga pada saat menjelang pecahnya revolusi pada tanggal 12 Maret 1917 terjadi desersi atau pembelotan besar-besaran dalam pasukan pengawal kerajaan di St. Petersburg, sampai terjadi baku hantam antara mereka sendiri.

Menyusul kemudian, terjadinya suatu peristiwa di luar dugaan, yaitu dua barak militer menyerahkan diri dan bergabung kepada pemberontak revolusioner. Maka jatuhlah ibukota St.  Petersburg ke tangan mereka. Kemudian diumumkan berakhirnya sistem kerajaan Tsar Rusia oleh pihak pemberontak revolusioner.

Seusai revolusi, secara umum kekuasaan belum jatuh ke tangan Komunis atau Bolshevik, seperti yang diduga. Bahkan sebuah komite telah berdiri dengan jumlah anggota sebanyak 12 orang dari majelis Duma, untuk membentuk pemerintahan sementara di bawah pimpinan Krinsky, segera setelah terjadi Revolusi Merah itu.

Sementara itu, kelompok Manshevik juga membentuk Majelis Sovyet atau juga disebut Majelis Buruh, untuk mengambil kendali pemerintahan St. Petersburg, sampai Lenin membubarkannya pada tanggal 19 0ktober 1917.

Pada saat revolusi meletus, Lenin masih berada di Swiss. Kemudian para sesepuh Yahudi Internasional mengatur perjalanannya kembali ke Rusia, setelah terlebih dulu mengatur pertemuan antara Lenin dan pemerintah Jerman. Dalam pertemuan itu disepakati, bahwa pemerintah Jerman akan membantu kepulangan Lenin dan pembubaran pemerintahan sementara.

Pemerintahan itu telah bertekad untuk meneruskan perang, dengan imbalan Lenin kelak akan menarik pasukan Rusia dari medan tempur. Lenin, Martov dan para tokoh Komunis Yahudi kembali ke Rusia dengan menumpang kereta khusus yang disediakan oleh pemerintah kerajaan Jerman, setelah sebelumnya pemerintahan sementara mengumumkan amnesti umum bagi semua tahanan politik, dan memberi izin kepada semua pelarian untuk kembali ke Rusia.

Peristiwa yang terjadi kemudian menunjukkan, bahwa pemerintah sementara tidak melakukan kesalahan besar dengan menandatangani keputusan ini, yang pada hakikatnya merupakan penyerahan kekuasaan kepada pihak Bolshevik.

Rusia dibanjiri lebih dari 90.000 anggota revolusioner dan kelompok teroris yang kembali ke Rusia. Trotsky juga memanfaatkan keputusan amnesty pemerintah itu, untuk kembali ke Rusia beserta orang-orang Yahudi yang telah ia rekrut dan dilatih di New York. Sebagian besar dari mereka kemudian bergabung dengan partai Bolshevik, yang makin besar dan ganas.

Tidak lama kemudian Lenin dan Trotsky mulai menyerang pemerintahan sementara. Setelah itu, terjadilah peristiwa demi peristiwa, yang akhirnya Lenin dan para pendukungnya berhasil menumbangkan pemerintahan sementara di bawah Krinsky. Kemudian ia membentuk pemerintahan baru, berdasarkan Komunisme.

Sejak itulah berawal pemerintahan diktatorisme Lenin di Rusia. Para tokoh yang tidak sependapat dengan Lenin mendapat perlakuan keji dari Lenin. Mereka ini pada umumnya adalah pihak yang lebih berjasa dalam perjuangan untuk melahirkan revolusi Komunis itu, termasuk di dalamnya kelompok Trotsky dan kelompok Yahudinya.

Akan tetapi, pemerintahan baru yang mengusung ideologi atheis menganggap adanya bahaya, justru datang dari pihak yang sebelumnya merupakan pendukungnya yang setia. Nasib yang mereka terima kebanyakan berakhir di atas tiang gantungan, atau dibuang ke Siberia atau dipenjarakan.

Nasib para tokoh Yahudi pada masa berikutnya, yaitu pada masa pemerintahan Stalin juga tidak jauh berbeda. Sebagian digantung atau dibuang ke Siberia, dan sebagian lagi dipenjarakan, seperti nasib Trotsky sendiri, Zenoviev, Kaminiev, Martinov, Yarfos, Kslarud, Martov dan tokoh Yahudi lainnya.

Dengan kata lain, nasib buruk yang mereka terima justru datang dari seorang yang paling setia kepada ideologi yang mereka anut,…… Stalin. @ Sumber id.shvoong.com, Buku Yahudi Menggenggam Dunia karya William G. Carr

3 komentar:

  1. ingatkan nak cerita pasal kematian raspputin.

    BalasHapus
  2. Rasputin adalah tokoh klenik yang sakti pendukung Tsar Rusia, namun kurang dihargai oleh keluarga monarki

    BalasHapus